Jenis-jenis Crypto (Altcoin, Stablecoin, dan Lainnya)

Panduan ke 5

FUNDAMENTAL

BakteriGanteng

9/8/20251 min baca

Kalau di dunia kuliner, makanan itu banyak jenisnya: ada yang asin, manis, pedas, ada juga yang cuma camilan ringan.

Nah, di dunia crypto juga sama. Walaupun semuanya berada di bawah “payung” blockchain, jenis-jenis crypto punya karakter dan fungsi yang berbeda-beda.

1.Bitcoin – Raja Semua Crypto,

Sebelum ke jenis lainnya, kita ingat dulu: Bitcoin adalah crypto pertama, ibarat “emas digital”. Dia bukan cuma uang digital, tapi juga store of value yang banyak orang percayai sebagai pelindung nilai jangka panjang.

2. Altcoin – Semua Crypto Selain Bitcoin,

“Alt” itu singkatan dari “Alternative”, jadi altcoin adalah semua cryptocurrency yang bukan Bitcoin.

Contoh: Ethereum (ETH), Solana (SOL), Cardano (ADA), dan lain-lain.

Fungsinya bervariasi:

  • Ada yang fokus di smart contract (contoh: Ethereum).,

  • Ada yang fokus di cepat dan murah untuk transfer (contoh: Solana).,

  • Ada yang punya ekosistem NFT, DeFi, dan metaverse.,

Analogi: Kalau Bitcoin itu seperti emas asli, altcoin itu seperti perhiasan dan gadget—masih berharga, tapi punya fungsi tambahan.

3. Stablecoin – Nilainya Stabil,

Stablecoin adalah crypto yang nilainya “diikat” (pegged) ke aset lain supaya stabil, biasanya ke USD atau emas.

Contoh:

  • USDT (Tether) – diikat ke USD.,

  • USDC (USD Coin) – diikat ke USD.,

  • PAXG (Pax Gold) – diikat ke harga emas.

Kenapa ada stablecoin?

Supaya orang bisa menikmati transaksi cepat dan murah ala crypto, tapi tanpa khawatir harga naik-turun ekstrem seperti Bitcoin. Cocok buat simpan dana sementara atau transfer antar negara

4. Perbandingan Stablecoin vs Aset Asli,

Emas vs Crypto yang di-peg ke Emas

  • Emas fisik: Aman, bisa dipegang, tapi butuh tempat penyimpanan & rawan hilang.,

  • PAXG (crypto emas): Cepat dikirim ke mana saja, tapi butuh kepercayaan ke penerbitnya.,

  • Dollar vs Crypto yang di-peg ke Dollar,

  • Dollar fisik/rekening bank: Aman di negara stabil, tapi ribet transfer internasional.,

  • USDT/USDC: Bisa kirim dalam hitungan detik, biaya murah, tapi tetap tergantung penerbit.

  • Jenis Lainnya,

    Selain stablecoin dan altcoin, ada juga:

    • Meme Coin – crypto yang lahir dari komunitas & hiburan, seperti Dogecoin atau Shiba Inu.,

    • Token Utilitas – digunakan untuk membayar biaya atau mengakses layanan di suatu platform (contoh: BNB di Binance).,

    • Token Governance – memberi hak suara dalam pengambilan keputusan proyek (contoh: UNI di Uniswap).,

Kesimpulan

Jenis-jenis crypto ibarat kendaraan yang berbeda: ada mobil sport (Bitcoin), ada motor matic (altcoin), ada bus besar yang stabil (stablecoin). Semua punya tujuan dan fungsinya masing-masing. Kuncinya adalah tahu kapan dan untuk apa menggunakannya.