Jenis-jenis Crypto (Altcoin, Stablecoin, dan Lainnya)
Panduan ke 5
FUNDAMENTAL
Kalau di dunia kuliner, makanan itu banyak jenisnya: ada yang asin, manis, pedas, ada juga yang cuma camilan ringan.
Nah, di dunia crypto juga sama. Walaupun semuanya berada di bawah “payung” blockchain, jenis-jenis crypto punya karakter dan fungsi yang berbeda-beda.
1.Bitcoin – Raja Semua Crypto,
Sebelum ke jenis lainnya, kita ingat dulu: Bitcoin adalah crypto pertama, ibarat “emas digital”. Dia bukan cuma uang digital, tapi juga store of value yang banyak orang percayai sebagai pelindung nilai jangka panjang.
2. Altcoin – Semua Crypto Selain Bitcoin,
“Alt” itu singkatan dari “Alternative”, jadi altcoin adalah semua cryptocurrency yang bukan Bitcoin.
Contoh: Ethereum (ETH), Solana (SOL), Cardano (ADA), dan lain-lain.
Fungsinya bervariasi:
Ada yang fokus di smart contract (contoh: Ethereum).,
Ada yang fokus di cepat dan murah untuk transfer (contoh: Solana).,
Ada yang punya ekosistem NFT, DeFi, dan metaverse.,
Analogi: Kalau Bitcoin itu seperti emas asli, altcoin itu seperti perhiasan dan gadget—masih berharga, tapi punya fungsi tambahan.
3. Stablecoin – Nilainya Stabil,
Stablecoin adalah crypto yang nilainya “diikat” (pegged) ke aset lain supaya stabil, biasanya ke USD atau emas.
Contoh:
USDT (Tether) – diikat ke USD.,
USDC (USD Coin) – diikat ke USD.,
PAXG (Pax Gold) – diikat ke harga emas.
Kenapa ada stablecoin?
Supaya orang bisa menikmati transaksi cepat dan murah ala crypto, tapi tanpa khawatir harga naik-turun ekstrem seperti Bitcoin. Cocok buat simpan dana sementara atau transfer antar negara
4. Perbandingan Stablecoin vs Aset Asli,
Emas vs Crypto yang di-peg ke Emas
Emas fisik: Aman, bisa dipegang, tapi butuh tempat penyimpanan & rawan hilang.,
PAXG (crypto emas): Cepat dikirim ke mana saja, tapi butuh kepercayaan ke penerbitnya.,
Dollar vs Crypto yang di-peg ke Dollar,
Dollar fisik/rekening bank: Aman di negara stabil, tapi ribet transfer internasional.,
USDT/USDC: Bisa kirim dalam hitungan detik, biaya murah, tapi tetap tergantung penerbit.
Jenis Lainnya,
Selain stablecoin dan altcoin, ada juga:
Meme Coin – crypto yang lahir dari komunitas & hiburan, seperti Dogecoin atau Shiba Inu.,
Token Utilitas – digunakan untuk membayar biaya atau mengakses layanan di suatu platform (contoh: BNB di Binance).,
Token Governance – memberi hak suara dalam pengambilan keputusan proyek (contoh: UNI di Uniswap).,
Kesimpulan
Jenis-jenis crypto ibarat kendaraan yang berbeda: ada mobil sport (Bitcoin), ada motor matic (altcoin), ada bus besar yang stabil (stablecoin). Semua punya tujuan dan fungsinya masing-masing. Kuncinya adalah tahu kapan dan untuk apa menggunakannya.